Sabtu, 03 April 2010

Software Remote Desktop

Sabtu, 03 April 2010 0
Pengertian Remote Desktop
Remote Desktop adalah istilah yang menggambarkan dimana sebuah komputer yang satu, bisa dikendalikan oleh komputer yang lainnya dengan menggunakan media jaringan komputer seperti Internet.

Pengertian TeamViewer
TeamViewer adalah suatu program yang cukup sederhana dan sangat mudah digunakan untuk beberapa keperluan terutama melakukan akses PC secara remote melalui internet. Selain itu TeamViewer memberikan solusi yang sederhana dan cepat untuk remote control, desktop sharing dan transfer file apapun yang bekerja di belakang firewall dan NAT proxy.

Cara penginstallan Team Viewer
Download aplikasi TeamViewer di kttp://teamviewer.com, ikuti langkah-langkah download nya. Setelah aplikasi TeamViewer terdownload, selanjutnya kita beranjak ke langkah-langkah penginstallan sodtware ini, simak baik-baik langkah-langkah berikut:

1. Double klik pada icon Team Viewer pada jendela desktop anda
2. Selanjutnya akan muncul tampilan pada layar seperti dibawah ini, Pilih Install,
kemudian klik Next



3. Selanjutnya akan tampil di layar kaca anda Environtment seperti dibawah ini, Pilih Personal/non-commercial use, kemudian klik Next



4. Berikutnya akan tampil License Agreement seperti ini, Centang kedua kotak kecil yang berada di pinggir text, kemudian klik Next



5. Pada tampilan Choose Installation Type Pilih Normal Installation (default), setelah tampilan seperti dibawah ini, kemudian klik Next



6. Klik Finish setelah tampil Completing the TeamViewer 3 Setup Wizard pada layar kaca anda.



Fitur-Fitur TeamViewer

Program ini memiliki 4 fitur utama yang bisa kita manfaatkan untuk keperluan remote komputer. Berikut penjelasannya.

a. Remote support
Fitur ini dapat dimanfaatkan untuk menggunakan komputer yang dituju secara remote. Ini bisa dimanfaatkan untuk penggunaan komputer secara jarak jauh. Entah itu untuk mengedit Video kita, membaca dokumen, membuat dokumen, browsing, chatting, dan segala yang bisa kita lakukan saat kita menggunakan komputer. Namun bedanya kita tidak berada didepan komputer tersebut.

b. Presentation
Fitur ini bisa dimanfaatkan untuk presentasi jarak jauh. Apa-apa yang kita lakukan pada komputer kita, maka orang yang terhubung dengan kita bisa melihat apa yang kita lakukan.

c. File transfer
Anda pernah mencoba menggunakan program FTP? Kira-kira seperti itulah kegunaan fitur ini. Kita bisa mencopy dari komputer kita ke komputer remote kita ataupun sebaliknya. Bedanya dengan FTP, fitur ini mengakses komputer yang ada nun jauh disana, sedangkan FTP umumnya mengakses server untuk keperluan hosting.

d. VPN
Sesuai namanya, VPN (Virtual Private Network) yaitu suatu istilah yang ada dalam dunia jaringan komputer yang merupakan jalur pribadi yang saling terhubung antar komputer. Namun walau bernama jalur pribadi, tetapi tetap menggunakan media jaringan komputer yang umum seperti Internet.

Pengoperasian Program TeamViewer
Langkah-langkah pengoperasian TeamViewer:

a. Pastikan kedua komputer yang saling terhubung sudah terinstal program ini.

b. Buka program tersebut, disana akan terlihat dua bagian. Pada bagian “Wait for session” dibawahnya terdapat ID dan Password. Jika anda belum melihat nomor ID dan passwordnya, itu tandanya program sedang tes koneksi dan menentukan ID komputer anda dan juga password untuk komputer anda agar bisa diremote oleh komputer lainnya. Jika sudah tampil nomornya, maka itulah “identitas” anda. Lalu pada bagian kanannya yang bernama “Create Session“, kotak tersebut diisikan untuk koneksi ke komputer Remote. Lakukanlah hal yang sama pada komputer yang lainnya. Nah, disini anda tentukan mana komputer yang digunakan sebagai remote dan mana yang difungsikan sebagai remoter. Remoter maksudnya komputer yang digunakan untuk mengendalikan komputer remote.

c. Sekarang masukkan ID komputer remote pada bagian “Create Session“. Saya mengamsusikan anda telah mengetahui ID dan Password dari komputer remote anda. Lalu pada bagian bawah, tentukan tentukan 4 opsi yang ada. Apakah Remote support, Presentation, File transfer, atau VPN. Lalu klik tombol Connect to Partner.



d. Masukkan password komputer remote kita.



e. Anda sudah bisa me_remote PC lain yang anda remote.


Selamat Mencoba !!!

Wi-Fi



Logo Wi-Fi

WI-FI merupakan istilah yang diberikan untuk sistem wireless LAN yang menggunakan standar 802.11 yang ada saat ini. Istilah WI-FI diciptakan oleh sebuah organisasi bernama WI-FI alliance yang bekerja menguji dan memberikan sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN. Perangkatwireless diuji berdasarkan interoperabilitasnya dengan perangkat-perangkat wireless lain yang menggunakan standar yang sama.

Setelah diuji dan lulus, sebuah perangkat akan diberi sertifikasi “WI-FI certified”. Artinya perangkat ini bisa bekerja dengan baik dengan perangkat-perangkat wireless lain yang juga bersertifikasi ini. Pada awalnya, sertifikasi WI-FI hanya diberikan pada perangkat wireless yang bekerja pada standar 802.11b.

Sebenarnya, kehadiran teknologi nirkabel di tengah-tengah kita sekarang ini dipacu oleh semakin murah skala ekonomi produksi perangkat nirkabel yang kebanyakan buatan Taiwan. Selain itu, tersedianya aplikasi zero-configuration, memungkinkan siapa saja dengan mudah menggunakan teknologi nirkabel ini tanpa harus memahami memahami pengetahuan tentang penggunaan sistem jaringan nirkabel. Seseorang tinggal membawa laptop atau PDA-nya ke tempat yang memiliki Access Point, menjalankan aplikasi browser untuk mengakses Internet, mengisi data diri dan password, maka kita langsung terhubung ke jaringan Internet yang tak terbatas.

Yang menarik dari kehadiran teknologi nirkabel ini adalah adanya perubahan persepsi kita tentang tempat bekerja atau bermain, tanpa lagi menghadapi hambatan fisik terbatasnya jaringan kabel. Karena memang, teknologi nirkabel akan menjadi jauh lebih murah dan efisien, apalagi untuk menjangkau daerah-daerah end-of-mile yang memang tidak terjangkau oleh instalasi kabel.

Kehadiran teknologi nirkabel di mana-mana bisa jadi akan mengikuti keberhasilan ponsel yang selama ini menunjukkan pertumbuhan eksponensial. Keberadaan Wi-Fi menunjukkan bahwa sebenarnya telekomunikasi tanpa kabel sudah tidak lagi dimonopoli oleh ponsel saja. Teknologi Wi-Fi menawarkan kemudahan kita untuk berkomunikasi secara multimedia, di mana saja dan kapan saja. Sebuah komputer laptop dengan mudah terkoneksi ke mana saja dari mana saja. Tanpa kabel, seperti pada ponsel, akan menjadi sebuah fenomena baru yang menarik.

Bukan hanya pada teknologi seperti 802.11 saja, tetapi juga termasuk teknologi Bluetooth, sebuah sistem jaringan nirkabel terbatas. Artinya, kalau kita menginginkan akses yang lebih luas, teknologi 802.11 (sekarang ada 802.11a, 802.11b, dan 802.11g) akan menjadi pilihan. Adapun untuk koneksi jaringan yang lebih bersifat pribadi, pilihannya ada pada teknologi Bluetooth .


Spesifikasi Wi –Fi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini telah ada 4 variasi 802.11 yakni : 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n.
img12
  • Transmit 802.11a di 5 GHz dan dapat bergerak hingga 54 megabits data per detik. Ia juga menggunakan frekuensi ortogonal-division multiplexing (OFDM), yang lebih efisien teknik coding yang Splits bahwa sinyal radio ke dalam beberapa sub-sinyal sebelum mencapai penerima. Hal ini sangat mengurangi gangguan. 
  • 802.11b yang lambat dan paling tidak mahal standar. Untuk sementara waktu, dan biaya menjadi populer, namun sekarang menjadi kurang lebih cepat sebagai standar umum menjadi lebih murah. 802.11b transmit di rentang frekuensi 2,4 GHz dari spektrum radio. Dapat menangani hingga 11 megabits data per detik, dan menggunakan kode komplementer keying (CCK) modulasi untuk meningkatkan kecepatan.
  • Transmit di 802.11b seperti 2,4 GHz, tapi banyak yang lebih cepat - dapat menangani hingga 54 megabits data per detik. 802.11g yang lebih cepat karena menggunakan OFDM coding yang sama seperti 802.11a.
  • 802.
Cara Kerja Wi-Fi


img13
Gambar 1. Cara Kerja Wi-Fi dalam dua ruangan
Alat yang dibutuhkan dalam Pembangunan Wi-Fi
1. Wireless Adapter
Wireless Adapter mempunyai tugas layaknya LAN CARD pada jaringan konvensional yang menggunakan kabel . Berikut beberapa hardware yang berkenaan dengan Wireless Adapter.
  • Notebook/Laptop, biasanya telah menyediakan Wireless Adapter (Build in wireless adapter), jadi anda tidak perlu membeli wireless tambahan.

Notebook AXIOO   
  • PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), dapat anda gunakan apabila Notbook/Laptop tidak menyertakan Wireless Adapter secara build in.
PCMCIA
  • Wireless USB Adapter, adalah jenis wireless adapter berbentuk stik (mirip dengan USB Flashdisk) yang dapat digunakan pada komputer desktop ataupun laptop.
Wireless USB   
  • Wireless PCI Adapter, dapat digunakan sebagai wireless adapter khusus untuk komputer desktop.
Wireless PCI 


2. Acces Point (AP)
access-point

Access Point atau titik akses bertugas menghubungkan komputer client yang telah dilengkapi dengan Wireless Adapter untuk membentuk sebuah jaringan. Tugas AP tidak hanya membentuk sebuah jaringan Wireless saja, karena AP juga digunakan untuk menjembatani hubungan dengan jaringan konvensional melalui port RJ 45 / Port Ethernet yang terdapat pada AP tersebut. 

3. Antena
Untuk membangun sebuah jaringan Wireless dengan ruang lingkup yang lebih luas biasanya degunakan antena sebagai pemancar. Terdapat 3 jenis Antena yang biasanya digunakan, yaitu Antena Omnidirectional, Antena Semidirectional, dan Antena Highlydirectional.

Topologi Jaringan Wi-Fi
Kaidah atau aturan untuk menghubungkan unsur-unsur penyusun jaringan atau dikenal dengan istilah topologi pada jaringan wireless terdiri atas :

Topologi Ad-Hoc
Sistem Adhoc adalah sistem peer to peer, dalam arti satu computer dihubungkan ke 1 computer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem direct connection dari 1 computer ke 1 computer lainnya dengan mengunakan Twist pair cable tanpa perangkat HUB. Jadi terdapat 2 computer dengan perangkat WIFI dapat langsung berhubungan tanpa alat yang disebut access point mode. Pada sistem Adhoc tidak lagi mengenal system central (yang biasanya difungsikan pada Access Point). Sistem Adhoc hanya memerlukan 1 buah computer yang memiliki nama SSID atau sederhananya nama sebuah network pada sebuah card/computer. Dapat juga mengunakan MAC address dengan sistem BSSID (Basic Service Set Identifier - cara ini tidak umum digunakan), untuk mengenal sebuah nama computer secara langsung. Mac Address umumnya sudah diberikan tanda atau nomor khusus tersendiri dari masing masing card atau perangkat network termasuk network wireless. Sistem Adhoc menguntungkan untuk pemakaian sementara misalnya hubungan network antara 2 computer walaupun disekitarnya terdapat sebuah alat Access Point yang sedang bekerja.
img14
Gambar 2. Topologi Jaringan Ad-Hoc

Topologi Infrastruktur
Sistem kedua yang paling umum adalah Infra Structure. Sistem Infra Structure membutuhkan sebuah perangkat khusus atau dapat difungsikan sebagai Access point melalui software bila mengunakan jenis Wireless Network dengan perangkat PCI card. Mirip seperti Hub Network yang menyatukan sebuah network tetapi didalam perangkat Access Point menandakan sebuah sebuah central network dengan memberikan signal (melakukan broadcast) radio untuk diterima oleh computer lain.
img15
Gambar 3. Topologi Jaringan Infrastruktur

Frekuensi yang digunakan Wi-Fi

img16
  • Channel 1-2,214 MHz
  • Channel 2-2,14 MHz
  • Channel 3-2,422 MHz
  • Channel 4-2,427 MHz
  • Channel 5-2,423 MHz
  • Channel 6-2,437 MHz
  • Channel 7-2,442 MHz
  • Channel 8-2,447 MHz
  • Channel 9-2,452 MHz
  • Channel 10-2,457 MHz
  • Channel 11-2,462 MHZ
Aturan Main Wi-Fi

img17

Ada beberapa aturan main agar jaringan wireless anda bekerja secara optimal, diantaranya :
  1. Gunakan standar yang sama pada perangkat jaringan wireless anda meskipun berbeda merk dan vendor pembuatannya.
  2. Hindari penggunaan alat yang dapat memperlemah sinyal pada jaringan wireless seperti Bluetooth, peralatan yang mengunakan teknologi wireless
  3. Pada jaringan mode infrastruktur berlaku hukum “ semakin jauh dengan access point semakin lemah signal dan kecepatan transfer data yang di peroleh client”.
  4. Jika hanya menggunakan satu access point, letakan access point di tengah-tengah area jaringan wireless.
  5. Media berbahan kaca dan segala benda yang memiliki sifat memantul objek, metal besi stainless, tembok beton adalah media yang dapat memperlemah/ sulit di tembus signal wireless.






    Jumat, 02 April 2010

    Sejarah Processor AMD

    Jumat, 02 April 2010 0

    "Bagian 1"
    Perkembangan kecepatan processor, sebenarnya sudah dirancang berpuluh-puluh tahun yang lampau. Bayangkan jika sebuah transistor berukuran 1 cm2, berapa besar ruang yang dibutuhkan untuk meletakkan sebuah komputer? Padahal, dalam sebuah komputer, terutama dalam processor, terdapat jutaan transistor. Pada tahun 1980-an, processor Pentium 486 memiliki 275.000 transistor, sedangkan Pentium II memiliki sedikitnya 7,5 juta transistor. Tak kurang dari 40 juta transistor ada dalam sebuah processor Pentium 4 atau Athlon XP.


    Bayangkan, jika terdapat 40 juta transistor pada sekeping processor selebar 5 cm2, seberapa besar, atau tepatnya seberapa mungil, ukuran satu buah transistor?

    Jumlah transistor berbanding lurus dengan kecepatan processor. Semakin banyak transistor dalam sebuah processor, semakin tinggi pula kecepatan processor tersebut. Sebab, semakin banyak transistor, semakin besar pula kemampuan menjalankan instruksi paralel dalam setiap detik. Jika processor 486 “hanya” bisa menjalankan 20 MIPS (Million Instruction Per Second), maka Pentium 4 mampu menjalankan 1,5 juta MIPS.

    Dalam perkembangannya, processor selalu mengalami peningkatan kinerja. Bukan hanya produk Intel yang bernama Pentium, tetapi juga processor AMD. Peningkatan kinerja ini selalu berdasarkan perhitungan yang matematis. Perhitungan matematis inilah yang disebut sebagai "Hukum Moore". Dalam Hukum Moore disebutkan, bahwa jumlah transistor dalam sebuah chip akan berlipat ganda setiap dua tahun.

    Hukum Moore dikemukakan oleh "Gordon Moore", peraih gelar PhD bidang fisika dan kimia dari Caltech. Saat bekerja di Fairchild Semiconductor, ia menulis sebuah artikel berjudul “Cramming More Components Onto Integrated Circuits” di majalah Electronics No. 8 Volume 38 pada 19 April 1965. Tulisannya inilah yang disebut sebagai Hukum Moore.

    Gordon Moore bersama Robert Noyce mendirikan "INTEL" pada tahun 1968. Tak heran jika kini Gordon Moore dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Betapa tidak, berdasarkan data riset Mercury Research pada tahun 2003, produk Intel menguasai 83,6% pasar processor dunia yang bernilai jutaan dolar AS. Meski Gordon Moore bukan penemu transistor, gagasan yang dilontarkan mengenai kecenderungan peningkatan pemakaian jumlah transistor pada integrated circuit (IC) telah memberikan sumbangan besar bagi dunia teknologi informasi.


    Banyak kalangan yang sempat diragukan sampai kapan Hukum Moore bisa dianggap valid. Namun, sejak Intel memproduksi chip 70-megabit dengan lebih dari satu setengah miliar transistor berteknologi 65 nanometer (nm), kepercayaan semakin meningkat. Hukum Moore ternyata masih relevan dalam perkembangan processor saat ini. Bayangkan, transistor dalam teknologi 65 nm, satu nanometer sama dengan sepermiliar meter, masih memiliki saklar untuk mengaktifkan transistor sebesar 35 nm.

    Proses teknologi baru ini meningkatkan jumlah transistor-transistor kecil yang dapat dimuat ke dalam sebuah chip, memberi pijakan bagi Intel untuk menghadirkan processor-processor multi-core masa depan. Proses teknologi 65 nm juga meliputi beberapa fitur unik untuk menghemat daya dan meningkatkan kinerja. Pada bulan November 2003, Intel mengumumkan penggunaan proses 65 nm untuk membuat SRAM 4-megabit. Sejak itu, Intel telah melakukan fabrikasi dari SRAM 70-megabit yang berfungsi penuh menggunakan proses ini. Sel-sel SRAM yang kecil memungkinkan bagi integrasi cache lebih besar dalam processor, yang meningkatkan kinerja.
    Setiap sel memory SRAM memiliki enam transistor yang dikemas dalam bidang seluas 0.57 µm. Kira-kira 10 juta dari transistor tersebut dapat ditempatkan ke dalam satu milimeter persegi, setara dengan ukuran titik yang dihasilkan oleh pulpen.


    Anti-Hukum Moore
    Sebagaimana sebuah aturan buatan manusia lainnya, Hukum Moore mulai diganggu dan digugat. Menurut Hukum Moore, jumlah transistor dalam sebuah chip akan berlipat ganda setiap dua tahun. Penggandaan ini menghasilkan lebih banyak fitur, peningkatan kinerja, dan penurunan biaya untuk setiap transistor. Namun seiring dengan kian mengecilnya ukuran transistor, peningkatan daya dan panas menjadi masalah yang kian berkembang.

    Oleh karena itu, implementasi fitur-fitur, teknik, dan struktur baru mutlak diperlukan. Intel menjawab dengan mengintegrasikan fitur-fitur hemat daya ke dalam proses teknologi 65 nm. Fitur-fitur ini berperan penting dalam menghadirkan komputasi dan produk-produk komunikasi yang memiliki efisiensi daya di masa depan.
    Teknologi strained silicon dari Intel —kali pertama diimplementasikan pada proses teknologi Intel 90 nm—dikembangkan lagi pada teknologi 65 nm. Generasi kedua dari teknologi strained silicon meningkatkan kinerja transistor antara 10 sampai 15 persen tanpa memperbesar kebocoran.


    Singkatnya, transistor-transistor ini dapat memperkecil kebocoran sebanyak empat kali dibandingkan dengan transistor-transistor 90 nm. Akibatnya, transistor-transistor pada proses teknologi 65 nm memiliki peningkatan kinerja tanpa peningkatan kebocoran yang signifikan.

    Transistor-transistor Intel 65 nm memiliki lebar gerbang lebih kecil sebesar 35 nm dan ketebalan gerbang oksida sebesar 1,2 nm, yang kombinasinya menghasilkan peningkatan kinerja dan penurunan kapasitas gerbang. Penurunan kapasitas gerbang pada akhirnya akan menurunkan daya aktif chip. Proses terbaru ini juga mengintegrasikan delapan lapis cooper yang saling terhubung dan menggunakan suatu materi dielektrik “lowk” yang meningkatkan kecepatan sinyal di dalam chip dan mengurangi konsumsi daya chip.

    "Bagian 2"
    Intel juga telah mengimplementasikan “sleep transistor” dalam SRAM 65nm. Transistor-transistor tersebut akan memadamkan aliran yang ada ke blok-blok dari SRAM ketika mereka tidak sedang digunakan, yang secara signifikan membatasi sumber konsumsi daya pada chip. Fitur ini bermanfaat bagi perangkat yang menggunakan tenaga baterai, seperti laptop.

    Dalam tulisannya, Moore meramalkan, pemakaian transistor pada keping IC meningkat secara eksponensial dua kali lipat setiap tahun. Prediksi Moore dikenal sebagai Hukum Moore dan terbukti hingga saat ini. Namun, kecenderungan tersebut terus menurun dan mulai dipertanyakan ketepatannya, sehingga peningkatan jumlah IC secara eksponensial berlangsung rata-rata menjadi setiap 18 bulan.

    Namun Gordon Moore mempertahankan pendapatnya dan membantah bahwa Hukum Moore tidak lagi relevan dalam penjelasannya di depan International Solid State Circuits Conference (ISSCC) pada 10 Februari 2003 dalam presentasi berjudul No “Exponential Forever, But We Can Delay Forever”. Moore mengakui, prediksinya tidak selamanya akurat. Meski demikian, Hukum Moore terus dipelajari dan menjadi kajian yang penting.


    Evolusi Hukum Moore
    Hukum Moore bukan sekadar prediksi dan hasil pengamatan belaka. Saat ini, Hukum Moore telah dijadikan target dan tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan industri semikonduktor. Peneliti di industri prosesor berusaha mewujudkan Hukum Moore dalam pengembangan produknya.

    Secara tidak langsung, Hukum Moore menjadi umpan balik (feedback) untuk mengendalikan laju peningkatan jumlah transistor pada keping IC. Hukum Moore telah mengendalikan semua orang untuk bersama-sama mengembangkan processor.
    Di sisi lain, munculnya processor dual-core yang memiliki 1,7 miliar transistor di dalamnya membuka babak baru pembahasan Hukum Moore. Kedatangan processor dual-core, memunculkan pergeseran ramalan dalam Hukum Moore.

    Sebab, clock dan kecepatan processor sudah bisa dikatakan sulit untuk berkembang lagi. Jika dikembangkan, maka konsekuensinya adalah panas berlebihan dan desain processor yang sulit diterapkan. Apalagi, bus integrator hingga saat ini belum ada. Selain itu pengembangan lebih lanjut, tanpa adanya rancang ulang kontruksi processor hanya melahirkan bottleneck dalam CPU.

    Selain itu, processor dual-core juga sudah melejit dalam waktu kurang dari dua tahun, sejak processor versi sebelumnya. Mungkin, yang bisa dikaitkan dengan Hukum Moore adalah kecepatannya saja yang masih bisa diramalkan. Mengenai jumlah transistor dalam sebuah processor, tampaknya sudah tidak relevan lagi.
    Jadi, Hukum Moore memang sudah sepatutnya dipertanyakan relevansinya dengan perkembangan processor yang semakin melejit. Atau setidaknya, perlu dimunculkan Hukum Moore v2.


    Catatan Penting Kilas Balik Perjalanan Processor
    Ada baiknya kita menyimak kilas balik perjalanan processor, untuk melihat teknologi yang berkembang dari masa ke masa.

    1970-an
    Diawali Intel seri MCS4, sebuah processor yang menjadi cikal bakal i4040. Processor 4 bit ini direncanakan pada kalkulator pesanan sebuah perusahaan Jepang, namun kinerjanya lebih hebat dari yang diharapkan. Sehingga Intel membeli hak guna dari perusahaan Jepang tersebut untuk perkembangan dan penelitian lebih lanjut.
    Kemudian, muncul processor 8 bit pertama i8008. Namun, kurang berhasil karena multivoltage. i8080 adalah processor dengan register internal 8-bit, bus eksternal 8-bit, dan memory addressing 20-bit (dapat mengakses 1 MB memori total), dan modus operasi REAL. Muncul juga processor MC6800 dari Motorola pada tahun 1974 dan Z80 dari Zilog pada 1976. Selain itu, processor-processor lain, misalnya seri 6500 buatan MOST, Rockwell, Hyundai, WDC, NCR, dan sebagainya juga sudah mulai tersedia di pasaran industri.

    Seri 8085 keluar pada 1977, dengan clock generator onprocessor dan menggunakan single voltage. Dilanjutkan dengan i8086, processor dengan register 16-bit, bus data eksternal 16-bit, dan memory addressing 20-bit. Saat diluncurkan pada tahun 1978, i8086 menggunakan teknologi HMOS, yang komponen pendukungnya langka, sehingga sangat mahal. Berikutnya muncul 80186 dan i80188 yang sudah dikemas dalam bentuk bujursangkar dengan 17 kaki persisi (PLCC/LCC) atau 2 deret kaki persisi (PGA). i80186 mengawali chip DMA dan interrupt controller yang disatukan ke dalam processor.

    1980-an
    IBM memproduksi processor dengan arsitektur RISC 32-bit pertama untuk PC. Namun karena software masih langka, IBM PC ini tidak bisa optimal. Intel membuat i80286, dengan register 16-bit, bus eksternal 16-bit, dan mode terbatas yang disebut mode STANDARD dengan memory addressing 24-bit yang mampu mengakses memory 16 MB serta kompatibel dengan seri sebelumnya.

    Kemudian di tahun 1985, Intel meluncurkan desain processor yang baru, yakni i80386. Sebuah prosesor 32-bit, bus data eksternal 32-bit, dan kompatibilitas dengan generasi sebelumnya, serta mampu mengakses memory hingga 4 GB. Chip ini dikemas dalam bentuk Pin Grid Array (PGA).

    Pada tahun 1989, Intel meluncurkan i80486DX. Karena banyak permintaan pasar processor murah, maka Intel meluncurkan i80486SX yang merupakan processor i80486DX tanpa sirkuit FPU.

    AMD dan Cyrix kemudian membeli desain i80386 dan i80486DX untuk membuat processor yang kompatibel dengan Intel. Jadi, AMD dan Cyrix tidak melakukan proses perancangan berdasarkan chip seri sebelumnya, melainkan berdasarkan rancangan chip yang sudah ada untuk membuat chip yang sekelas.

    1990-an
    Intel meluncurkan Pentium, dengan struktur PGA lebih besar dan kecepatan lebih tinggi. Pada generasi Pentium, Intel telah menerapkan kemampuan pipeline yang biasanya hanya ada dalam processor RISC.

    1995-an
    Pentium Pro mulai muncul. Ada inovasi baru dengan disatukannya cache memory ke dalam processor, sehingga menuntut adanya socket 8. Pin-pin processor ini terbagi 2 grup, 1 untuk cache memory, dan 1 lagi untuk processor-nya sendiri. Desain ini memungkinkan efisiensi penanganan instruksi 32-bit.

    Dilanjutkan tahun 1996, Pentium MMX keluar. Sampai sekarang belum ada definisi jelas mengenai MMX. Ada keterbatasan desain pada MMX, yakni modul MMX ditambahkan dalam Pentium tanpa rancang ulang, sehingga terpaksa unit MMX dan FPU sharing. Dan saat FPU aktif, maka MMX nonaktif, semikian sebaliknya. Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium.

    Di sisi lain, AMD K5-PR75 mulai melejit. Sebuah “clone” i80486DX dengan kecepatan internal 133 MHz dan clock bus 33 MHz. Lalu di tahun 1997, Intel meluncurkan Pentium II, Pentium Pro dengan teknologi MMX yang memiliki beberapa inovasi baru. Pertama, cache memory tidak menjadi 1 dengan inti processor seperti Pentium Pro. Inovasi kedua, adanya SEC (Single Edge Cartidge) yang memungkinkan pemasangan processor Pentium Pro di slot SEC dengan adapter khusus. Kedua inovasi ini memungkinkan processor untuk bekerja secara lebih optimal.

    2000-an
    Perjalananan perkembangan processor masih terus berlanjut. Intel meluncurkan processor dengan kemampuan Hyper-Threading, dan seterusnya. Sedangkan AMD mulai meluncurkan teknologi 64-bit dan seterusnya.


    Tabel perkembangan Processor INTEL an AMD

    Processor

    Jenis

    INTEL

    Intel 286, 386, 486

    Pentium MMX

    Pentium I, II, III, IV, Celeron

    Pentium IV LGA

    Dual Core, Core2Duo

    Pentium QuadCore

    Xeon

    Pentium M

    Centrino

    AMD

    (Advance Micro Device)

    AMD K5, K6, K6-2, K7

    Duron

    Sempron

    Athlon

    Opteron

    AMD 64

    Turion

    Phenom

     
    Pondok 'isz' TKJ ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates